PERCOBAAN DALAM PEMBELAJARAN IPA


Belajar IPA berarti mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan objek alam semesta, makhluk hidup dan tak hidup, dan materi dengan segala perubahan yang menyertainya. Dalam pembelajaran IPA sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum  maupun eksperimen di laboratorium. Hal ini dikarenakan IPA dibangun dengan metode ilmiah, melalui tahapan metode ilmiah. Dalam pembelajaran IPA sangat memerlukan kegiatan penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di laboratorium. Hal ini dikarenakan mempelajari IPA berarti harus mencakup IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. Bagi peserta didik SMP diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka terhadap materi IPA yang diajarkan di kelas. 
Suasana praktikum

IMAN KEPADA ALLAH SWT

1.      Pengertian iman kepada Allah
Iman” menurut bahasa berarti: keyakinan, atau kepercayaan. Sedangkan secara istilah, iman kepada Allah berarti: kepercayaan tentang adanya Allah sekaligus membenarkan apa saja yang datang dari Allah dengan cara meyakini dalam hati, menyatakan dengan lisan, dan membuktikannya dengan amal perbuatan.

2.      Tanda-tanda adanya Allah melalui Dalil Aqli
Bukti atau tanda-tanda yang menunjukkan adanya Allah SWT adalah adanya alam semesta dan segala isinya. Seandainya Allah tidak ada, tentu alam semesta ini tidak akan ada pula, karena Allah yang menciptakan alam semesta dan segala isinya, termasuk semua makhluk hidup yang Ia ciptakan.

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT


1.   Pegertian iman kepada Kitab-kitab Allah

     Yaitu iman percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada Rasul untuk disampaikan kepada umat manusia

Adapun dalil naqlinya, yaitu:                                    
الم (1) ذلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ هُدًاى لِّـلْمُتَّقِيْنَ (2) اَلَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلَوةَ وَمِمَّ رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ (3) وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالأَجِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ (4) أُولئِكَ عَلى هُدًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَأُلئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ (5)
“Alif laam miin (1). Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (2). (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka (3). Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat (4). Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung (5).” (QS. Al-Baqoroh [2]: 1-5).

Belajar Sambil Mengisi TTS


Metode pembelajaran yang menyenangkan dan penuh kreatifitas selalu menuntut adanya elaborasi dari pendidik. Upaya penggalian kreatifitas sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap daya minat peserta didik. Sebaliknya, suasana belajar yang membosankan dan jauh dari aura kreatifitas akan menimbulkan stagnasi explorasi peserta didik terhadap pelajaran atau materi yang diberikan.

HUKUM BACAAN QALQALAH DAN "RA"

1. Hukum Bacaan Qalqalah:
v Qalqalah artinya memantulkan bunyi jika huruf-huruf: Ba, Jim, Dal, Tho, dan Qaf                   
     ( ق ط د ج ب ) bertanda sukun atau diwaqofkan di akhir ayat.
v Qalqalah dibagi ke dalam 2 macam, yaitu:
a.      Qalqalah Kubra
·   Huruf Qalqalah yang mati tidak asli, tetapi karena diwaqofkan (berhenti), 
   dibacanya terang dan memantul
·   Bunyi pantulannya besar
·   Di akhir ayat
·   Contoh:  قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ ( د )

b.      Qalqalah Shugra
·   Huruf Qalqalah yang mati asli (bersukun), dibacanya terang dan memantul
·   Bunyi pantulannya kecil
·   Di tengah ayat
·   Contoh:  لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ ( يَلِدْ )

HUKUM ALIF LAM

Materi Ajar
Hukum bacaan Alif Lam  Syamsiyah  dan Qomariyah

1.      Pengertian hukum bacaan  “Al” Syamsiyah.
Apabila “Al”  (ال)  atau alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf Syamsiyah  
(ث ص ر ت ض ذ ن د س ط ظ ز ش ل ) dan dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca).
2.      Ciri-ciri hukum bacaan  “Al” Syamsiyah:
·   Dibacanya lebur/idghom
·   Ada tanda tasydid/siddah (  ّ   ) di atas huruf setelah alif lam mati
·   Contoh Bacaan  “Al” Syamsiyah:   اَلرَّحِيْمُ، اَلضُّحىٰ

3.      Pengertian hukum bacaan  “Al” Qamariyah
Apabila “Al”  (ال) atau alif lam mati bertemu dengan salah satu huruf Qamariyah  
( ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و هـ ي ) dan dibacanya jelas/izhar.
4.      Ciri-ciri hukum bacaan  “Al” Qomariyah:
·   Dibacanya jelas/izhar
·   Ada tanda sukun ( ْ   /     ) di atas huruf alif lam mati
·   Contoh Bacaan  “Al” Qomariyah:  وَالْحَمْدُ، اَلْهَادِىْ  

5.      Peta Konsep Hukum Bacaan Alif Lam:
Skema Alif Lam

Untuk download Skema Alif Lam silahan klik disini
Untuk download slide Hukum Alif Lam silahkan klik disini 










   

Sekapur Sirih


Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
Salam sejahtera buat kita semua…

Puji syukur saya selalu terpanjatkan kepada ilahi Rabbi nu Agung atas karunia iman serta ilmu yang tak terhingga sebagai muara esensi segala kulminasi kenikmatan sehingga langkah dan gerak kita selalu bernilai ibadah, ucap dan pikir kita berkekuatan istiqomah, dan perilaku kita bermuatan akhlqul karimah. Oleh karenanya, kita selalu harus mengangguk akan firmanNya, “wa maa uutiitum minal ‘ilmi illaa qoliilan” (dan tidaklah Aku berikan kalian ilmu kecuali hanya sedikit).