Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam


1. Sejarah Dunia Islam
  v Zaman Rasulullah SAW (570-632 M)
  v Zaman Khulafaur Rasyidin:
      a. Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. (632-634)
      b. Umar bin Khottob ra. (634-644 M)
      c. Utsman bin Affan ra. (644-655 M)
      d. Ali bin Abi Tholib ra. (655-660 M)
  v Khilafah/Daulah Bani Umayyah
  v Khilafah/Daulah Bani Abbasiyah




2. Daulah Bani Abbasiyah
  •  Pada masa Khalifah Abu Ja'far Al-Mansyur (754-775), Baghdad dibangunnya sebagai pusat peradaban. Ilmu dan kesenian dikembangkan. Di Kufah, di masa Al-Mansyur, imam Abu Hanifah (700-767) diberinya tempat yang baik. Abu Hanifah berkesempatan untuk merumuskan hukum-hukum Islam, yang kemudian dikenal sebagai mazhab Hanafi.
  • Bersamaan dengan itu, ilmu pengetahuan tumbuh subur. Di Madinah, Imam Malik (713-795) juga menyusun fikih atau hukum Islam. Ia tak seperti Hanafi. Ia banyak menggunakan hadis secara langsung serta tradisi masyarakat Madinah.

  •  Puncak peradaban Islam terjadi pada masa Harun Al-Rasyid (786-809). Bukan hanya kemakmurn masyarakat yang dicapai, namun juga pendidikan, kebudayaan, sastra dan lain-lain. Harun Al-Rasyid membangun rumah-rumah sakit, sekolah kedokteran, serta farmasi. Saat itu, diperkirakan terdapat 800 orang dokter. Ia juga membangun pemandian-pemandian umum. Istrinya membangun saluran air dari Taif untuk memenuhi kebutuhan air di Mekah yang tak cukup dipenuhi oleh sumur zamzam.
  •  "Masa keemasan" ini dilanjutkan oleh Al-Ma'mun (813-833). Dia mendirikan banyak sekolah. Berbagai buku Yunani diterjemahkannya ke bahasa Arab. Ia mendirikan pula "Bait Al-Hikmah" -perpustakan sekaligus perguruan tinggi. Di masanya, Imam Syafi'i (767-820) serta Imam Ahmad bin Hanbal (780-855) juga menulis kitab fikih yang kemudian menjadi mazhab sendiri. Mazhab dengan pendekatan yang berada di antara mazhab Hanafi dan Maliki. Pemikir Islam yang mengedepankan rasionalitas, yang dikenal dengan sebutan Mu'tazilah, yakni Abu Huzail (752-849) dan Al-Nazam (801-835) juga melempar gagasannya pada periode ini.
  • Nizham membangun Universitas Nizhamiyah pada 1065 di Baghdad. Inilah yang disebut model pertama universitas yang kini dikenal dunia. Di berbagai kota di Irak dan Khurasan didirikan cabang universitas ini. Nizham juga membangun Madrasah Hanafiah. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Banyak intelektual lahir pada masa ini. Diantaranya Zamakhzyari di bidang tafsir dan teologi, Qusyairi di bidang tafsir, Imam Al-Ghazali sebagai tokoh tasawuf, juga sastrawan Fariduddin Attar dan Omar Kayam.
  • Pada 1258, tiba-tiba sekitar 200 ribu pasukan Mongol muncul di bibir kota Baghdad di bawah komando Hulagu Khan. Khalifah Al-Mu'tashim menyerah. Hulagu memenggal leher khalifah dan seluruh pengikutnya satu per satu. Hulagu kemudian memerintahkan pasukannya untuk meratakan Baghdad dengan tanah. Bukan hanya istana dan gedung-gedung kerajaan saja. Namun juga rumah penduduk, masjid, serta madrasah, universitas dan perpustakaan. Kemegahan Baghdad habis tanpa bekas. Seluruh warga tewas dibantai, kecuali yang sempat lari menyelamatkan diri. Peristiwa ini merupakan salah satu penghancuran terbesar kebudayaan masyarakat Islam yang telah berkembang selama lebih 6 (enam) abad.
  
3. Tokoh Ilmuwan Muslim pada Zaman Daulah Abbasiyah
    (Tahun 750 M/132 H  s.d 1258 M/656 H)
ILMU AGAMA

ILMU PENGETAHUAN UMUM
NO
ILMU
TOKOH

NO
ILMU
TOKOH
1.
Tauhid
Abu Hasan Al-Asy’ari

1.
Kedokteran/ Biologi
Ibnu Sina
2.
Fiqih
Imam Hanafi

2.
Filsafat
Al-Farabi
Imam Hambali

3.
Fisika/ Astronomi
Al-Biruni
Imam Maliki

4.
Kimia
Jabir Ibn Hayyan
Imam Syafi’i

5.
Matematika
Al-Khawarizmi
3.
Akhlaq
Imam Ghazali

6.
Geografi
Al-Mas’udi