Yogyakarta: Transformasi Kota Wisata Kebudayaan Indonesia

24 Januari 2024   11:26 Diperbarui: 24 Januari 2024   11:51  18 2 0

+

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Lihat foto




      

                   



Yogyakarta kota dengan berbagai penamaan, mulai dari kota budaya, kota pelajar, hingga kota wisatawan. Kota dengan letak yang strategis, dikelilingi dengan 4 kabupaten ini merupakan kota yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara. Kota ini lahir pada tanggal 7 Oktober, saat ini usia Jogja sudah mencapai 267 tahun. Usia kota yang semakin bertambah membuat kota wisata dengan penuh sejarah ini mulai melakukan transformasi sistem kunjungan wisatawan dengan menambahkan berbagai fasilitas dan hiburan di dalam wilayah wisata kebudayaan. Salah satu contoh wisata kebudayaan yang ada di kota ini diantaranya yaitu candi borobudur, candi prambanan, candi ijo, candi sari dan tempat wisata budaya lainnya.  Selain tempat wisata budaya jogja, terdapat juga tempat wisata umum yang kekinian lainnya seperti Heha Sky View yaitu spot foto sunset terbaik di Jogja. 


Candi merupakan tumpukan batu yang tersusun dengan rapi menghiasi berbagai wilayah di kota Jogja. Dengan berbagai sejarah pembangunan candi menjadi nilai tambah dari kisah perjalanan kota ini. Walau tanpa adanya perekat bangunan, candi yang ada di kota jogja dan beberapa wilayah lainnya dapat berdiri dengan kokoh hingga ratusan tahun. oleh sebab itu, saat ini wisatawan dapat menikmati bangunan bersejarah yang berkaitan dengan religi, kerajaan, dan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Dahulu, wisata kebudayaan jogja didominasi dengan cerita sejarah yang terkadang membuat beberapa wisatawan muda kurang berminat untuk berkunjung. Berbeda dengan kondisi wisata candi saat ini, wisata candi di era digital mulai bertransformasi menjadi lebih modern untuk menambah ketertarikan generasi muda dalam melakukan wisata budaya dengan lebih menyenangkan. 


Bentuk transformasi yang dilakukan oleh pihak pengelola wisata budaya ini yaitu dengan menambahkan fasilitas tempat yang diminati oleh generasi muda. Salah satu contohnya yaitu dengan menambah spot foto untuk pengunjung mengambil potret bersama bangunan bersejarah sebagai bentuk kenangan berkunjung. Salah satunya yaitu spot foto yang berada di Candi prambanan yang memiliki 2 spot foto dengan tulisan "Candi Prambanan" yang terletak di depan loket tiket dan di dalam tempat wisata Candi Prambanan. Bukan tanpa sebab hal ini dilakukan, dua spot dengan tulisan Candi prambanan ini diletakkan untuk memudahkan wisatawan dalam mengambil foto dengan latar depan bangunan modern khas jogja yang berada di depan loket dan letak spot foto tulisan candi prambanan yang berada didalam tempat wisata dengan latar belakang candi menjadi ciri khas yang dimiliki tempat wisata ini. Selain ada candi, tempat wisata sejarah ini juga menyediakan tempat pelatihan berbagai kemampuan lunak (soft skill) sebagai pilihan bagi wisatawan untuk menggunakan alat softskill tersebut seperti memanah, sepeda, otoped, sepeda listrik, dan lainnya tentu dengan sistem sewa hitungan per pax dan/atau per jam.  Selain candi prambanan dan candi-candi lainnya, Penulis ingin memberikan pilihan destinasi wisata sejarah yogyakarta lainnya, diantaranya yaitu :


1. Keraton Yogyakarta


Keraton Yogyakarta merupakan salah satu ikon kota yang menjadi suatu keistimewaan tersendiri bagi kota ini. Berbeda dengan kota lainnya di Indonesia, Jogja merupakan Daerah Khusus yang dipimpin oleh seorang sultan, atau bisa disebut sebagai kota kesultanan. Hal inilah yang menjadikan Jogja sebagai kota wisatawan yang unik dan banyak menarik wisatawan Indonesia ataupun wisatawan mancanegara untuk selalu berwisata di kota ini. Keraton Yogyakarta mulai dibagun pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwono I. Di Dalam tempat wisata ini, seorang pengunjung dapat melihat tempat-tempat yang menjadi pusat aktivitas keluarga kesultanan seperti tempat tidur sultan, tempat ngopi sultan, tempat berkumpul keluarga sultan, dan lainnya. Hal ini dapat membuat pengunjung dapat lebih mengetahui kehidupan seorang sultan dan lebih dekat dengan sultan. Walau pada nyatanya memang sultan dan keluarganya tinggal di keraton, namun terdapat batasan wilayah pengunjung wisatawan. Sehingga berbeda antara bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal dan bagunan sebagai tempat wisayta yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan. Di dalam Keraton Yogyakarta, terdapat beberapa pertunjukan seni khas jogja yang sudah terjadwal. Pada hari senin hingga selasa pada jam 10.00-12.00 WIB terdapat pertunjukan gamelan, hari Sabtu jam 09.00-13.00 terdapat pertunjukkan wayang kulit, hari Minggu dan Kamis jam 09.00-12.00 terdapat pertunjukkan tarian, pada hari jumat jam 10.00-11.30 terdapat pertunjukkan pembacaan puisi, dan pada hari rabu jam 09.00-12.00 terdapat pertunjukkan wayang golek yang menceritakan suatu kisah.  


2. Taman Sari Keraton Yogyakarta


Berbeda dengan keraton Yogyakarta yang berada di jalan Rotowijayan, Taman Sari merupakan tempat yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I sebagai taman air yang indah dan tempat hiburan bagi keluarga sultan. Taman sari memiliki arti taman yang indah, bangunan dengan gaya arsitektur yang berbeda dengan bangunan lainnya menjadi sangat unik untuk dilihat, gaya arsitektur taman sari merupakan campuran gaya Jawa dan Portugis sehingga terlihat beda dari yang lain. Taman sari juga merupakan tempat sultan dan keluarganya melakukan semedi dan beristirahat dengan berendam di kolam air tersebut. Letak Taman sari tidak jauh dari keraton yogyakarta, sehingga taman isi juga dapat menjadi aspek pertahanan bagi keluarga kerajaaan. karena di dalam taman ini terdapat ruang peristirahatan seperti kamar tidur, ruang makan, dan lainnya. Selain itu, taman ini juga merupakan taman yang dibangun oleh arsitek dari bangsa portugis sehingga kualitas bangunannya cenderung kuat dan kokoh, meski begitu bangunan ini tetap memiliki elemen budaya jawa yang dominan. Di dalam Taman sari terdapat beberapa kolam dan kegunaannya yang berbeda-beda. Kolam pemandian sultan dan keluarganya diberi nama Pasiraman Umbul Binangun. Di dalam Taman Sari terdapat 3 kolam dengan kegunaan dan peruntukannya yang berbeda-beda. Kolam pertama yaitu Umuil Kawitan yang memiliki fungsi sebagai tempat pemandian putri raja, kolam kedua yaitu Umbul Pamuncar yang memiliki fungsi sebagai tempat pemandian istri dan selir raja, dan kolam ketiga yaitu Umbul Panguras yang memiliki fungsi sebagai kolam khusus untuk seorang raja. 


      

Alun-alun Karawang

Kompasiana.com

Recommended by

Tempat wisata jogja sudah sangat berinovasi dan bertransformasi menjadi tempat yang nyaman dikunjungi oleh anak muda, banyak tempat untuk mengambil gambar dan membuat konten bagi anak muda di era digital. Selain untuk berwisata dan mendapatkan hiburan dari tempat wisata, anak muda saat ini cenderung berwisata untuk menghasilkan suatu karya dalam bentuk digital seperti memotret tempat dengan gaya american ataupun membuat konten vidio untuk di upload di sosial media. 


~~~~~~~~


Dua destinasi wisata tersebut merupakan pilihan tempat wisata yang memiliki sejarah kesultanan. Letaknya berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat tersebut bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin berkunjung ke Jogja dan ingin mengetahui lebih lanjut sejarah kesultanan Yogyakarta. Jadii, di jogja tidak hanya ada wisata candi ya,,




Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Yogyakarta: Transformasi Kota Wisata Kebudayaan Indonesia", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/sumayyah41788/65b090a612d50f27317c17b2/yogyakarta-transformasi-kota-wisata-kebudayaan-indonesia


Kreator: Saniyyah Muthmainnah




Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com